Arief Setiawan Handoko, Deputi Bidang Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan Indonesia telah menerima permintaan gas dari beberapa negara Eropa. Pasalnya, Eropa saat ini sedang menghadapi krisis gas setelah Rusia menghentikan pasokan.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Sayangnya, Indonesia tidak bisa membantu Eropa mengangkut liquefied natural gas (LNG).
“Sayangnya, pasokan gas kami untuk bisa mengirimkan LNG ke sana saat ini tidak memungkinkan,” kata Arief, Jumat (15 Juli).
Selain itu, Indonesia juga terikat kontrak yang sudah ada dengan sejumlah perusahaan Eropa untuk penjualan gas. Misalnya Total, tetapi melalui perusahaan di Singapura. Kami juga mendistribusikannya dengan kontrak yang ada. Tapi untuk konten lainnya, kami tidak merealisasikan LNG,” ujarnya.
Diketahui bahwa Rusia telah menangguhkan pengoperasian pipa gas utama ke Eropa. Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Laut Baltik Nord Stream 1 telah dihentikan. Operator Nord Stream AG mengatakan pekerjaan pemeliharaan rutin mematikan infrastruktur selama 10 hari. Selama shutdown terjadwal, semua aliran gas dihentikan.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Tetapi Eropa, pasar dan beberapa perusahaan khawatir bahwa penutupan karena perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama dari yang direncanakan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengeluarkan peringatan ke Eropa. Dia, kelompok Benua Biru harus bersiap menghadapi kemungkinan Rusia akan menghentikan pasokan gas.